SERANGAN 11 SEPTEMBER 2001
AMERICAN AIRLINES PENERBANGAN 11
N334AA BOEING 767-200 AIRCRAFT
American Airlines Penerbangan 11 adalah sebuah
penerbangan lintas benua terjadwal setiap pagi oleh maskapai penerbangan
American Airlines dari
Bandar Udara Internasional Logan di Boston, Massachusetts, ke
Bandar Udara Internasional Los Angeles, di Los Angeles, California. Pada Selasa, 11 September 2001, pesawat yang terbang di rute ini—sebuah
Boeing 767-223ER—
dibajak oleh lima teroris
al-Qaeda, dan ditabrakkan dengan sengaja ke
Menara Utara World Trade Center di New York City, sebagai bagian dari
serangan 11 September.
Lima belas menit setelah terbang, para pembajak melukai sedikitnya
tiga orang, memaksa masuk kokpit, mengambil alih tugas pilot dan
first officer.
Mohamed Atta,
seorang anggota al-Qaeda dan pilot terlatih, mengambil alih kontrol
pesawat. Pengawas lalu lintas udara mengetahui pesawat ini mengalami
masalah ketika awaknya berhenti merespon kepada mereka. Mereka menyadari
pesawat ini dibajak ketika Atta salah mengirim pengumuman untuk
penumpang kepada pihak pengawas lalu lintas udara. Di pesawat,
Amy Sweeney dan
Betty Ong
menghubungi American Airlines, dan memberikan informasi mengenai
pembajak dan luka-luka yang dialami penumpang dan awak pesawat.
Pesawat menabrak
Menara Utara World Trade Center pukul 08:46
waktu setempat;
tabrakan ini menewaskan ke-92 orang di pesawat, termasuk para
pembajaknya, ditambah jumlah orang yang tidak diketahui di zona tabrakan
gedung. Banyak orang di jalanan menyaksikan tabrakan tersebut, dan
Naudet bersaudara merekam tabrakan tersebut, sebagaimana Pavel Hlava, bersama reporter berita
Fox 8 Mark Burnback.
Wolfgang Staehle
memiliki webcam yang merekam tabrakan melalui serangkaian foto. Sebelum
pembajakan ini dikonfirmasi kebenarannya, berbagai kantor berita mulai
melaporkan insiden ini dan menduga tabrakan ini hanya kecelakaan. Dampak
dan kebakaran yang tidak berhenti mengakibatkan Menara Utara runtuh,
yang menewaskan dan melukai ribuan orang. Selama
upaya pencarian di
lahan World Trade Center,
para pekerja menemukan dan mengidentifikasi lusinan sisa-sisa tubuh
korban Penerbangan 11, namun banyak bagian tubuh lainnya yang tidak
dapat diidentifikasi.
UNITED AIRLINES PENERBANGAN 175
UNITED AIRLINES 767-200
United Airlines Penerbangan 11 adalah sebuah
penerbangan lintas benua terjadwal setiap pagi oleh maskapai penerbangan
United Airlines dari
Bandar Udara Internasional Logan di Boston, Massachusetts, ke
Bandar Udara Internasional Los Angeles, di Los Angeles, California. Pada Selasa, 11 September 2001, pesawat yang terbang di rute ini—sebuah
Boeing 767-222—dibajak oleh lima teroris
al-Qaeda, dan ditabrakkan dengan sengaja ke
Menara Selatan World Trade Center di New York City, sebagai bagian dari
serangan 11 September.
Sekitar 30 menit setelah terbang, para pembajak memaksa masuk kokpit, dan mengambil alih tugas pilot dan
first officer, sehingga memungkinkan pemimpin pembajak sekaligus pilot terlatih
Marwan al-Shehhi
mengambil alih kontrol pesawat. Transponder pesawat dimatikan dan
penerbangan dialihkan dari jalur terbang awal selama empat menit,
sebelum pengawas lalu lintas udara mengetahuinya pukul 08:51. Mereka
melakukan usaha-usaha gagal untuk menghubungi kokpit. Beberapa penumpang
dan awak pesawat melakukan panggilan telepon dari pesawat dan
memberikan informasi mengenai pembajak dan luka-luka yang dialami
penumpang dan awak pesawat.
Boeing 767
yang beroperasi sebagai Penerbangan 175 menabrak Menara Selatan World
Trade Center pukul 09:03, menewaskan ke-65 orang di pesawat, termasuk
para pembajaknya. Pembajakan Penerbangan 175 dikoordinasi bersama
American Airlines Penerbangan 11,
yang menabrak puncak Menara Utara 17 menit sebelumnya. Tabrakan
Penerbangan 175 ke Menara Selatan adalah satu-satunya tabrakan yang
dilihat langsung di siaran televisi seluruh dunia. Karena kehilangan
Penerbangan 175 itulah dunia sadar bahwa tabrakan kedua pesawat di World
Trade Center adalah disengaja. Dampak dan kebakaran yang tidak berhenti
mengakibatkan Menara Selatan runtuh 56 menit setelah ditabrak, yang
menewaskan dan melukai ratusan orang. Selama upaya pencarian di lahan
World Trade Center, para pekerja menemukan dan mengidentifikasi lusinan
sisa-sisa tubuh korban Penerbangan 11, namun banyak bagian tubuh lainnya
yang tidak dapat diidentifikasi. Di antara korban jiwa, selain warga
Amerika Serikat, tercatat pula penumpang berkewarganegaraan
Israel,
Britania Raya,
Jerman,
Indonesia,
El Salvador,
Arab Saudi,
Uni Emirat Arab dan
Nepal.
AMERICAN AIRLINES PENERBANGAN 77

BOEING 757-200 AMERICAN AIRLINES
Jalur penerbangan AA 77 dari Dulles ke Arlington
Penerbangan 77 maskapai
American Airlines adalah sebuah penerbangan rutin dari
Bandara Internasional Washington Dulles di
Fairfax dan
Loudoun Counties, Virginia, dekat
Washington, D.C., menuju ke
Bandara Internasional Los Angeles di
Los Angeles, California. Pada
11 September 2001, pesawat
Boeing 757-223, N644AA, ini dibajak sebagai bagian dari rangkaian
Serangan 11 September 2001.
Para pembajak dilaporkan bernama
Khalid al-Mihdhar,
Majed Moqed,
Nawaf al-Hazmi,
Salem al-Hazmi, dan
Hani Hanjour sang pilot bunuh diri.
Kronologi
Pada pukul 9:37 waktu setempat, pesawat ini ditabrakkan ke gedung
Pentagon,
markas besar Tentara Amerika Serikat dan menewaskan semua yang berada
di pesawat: 6 awak dan 58 penumpang termasuk para pembajak. Di darat,
mereka menewaskan 125 karyawan dan tamu The Pentagon.
Kontroversi
Beberapa kalangan membantah bahwa peristiwa tabrakan Penerbangan 77
milik American Airlines pernah terjadi. Mereka berpendapat bahwa yang
meledak di Pentagon adalah bom biasa dan peristiwa ini didalangi oleh
pemerintah
Amerika Serikat sendiri atau oknum-oknum tertentu.
Atau paling tidak yang menabrak bukanlah pesawat
Boeing melainkan mungkin pesawat kecil saja.
UNITED AIRLINES PENERBANGAN 93
United Airlines Penerbangan 93 dijadwalkan terbang dari Bandara Internasional Newark (sekarang
Bandara Internasional Liberty Newark) di
Newark, New Jersey, ke
Bandara Internasional San Francisco, lalu menuju
Bandara Internasional Narita dekat
Tokyo,
Japan, dengan menggunakan pesawat lain. Pada
11 September 2001, the
United Airlines Boeing 757-222, terdaftar N591UA,
[1] adalah satu dari 4 pesawat yang dibajak
pembajakan yang merupakan bagian dari
11 September, 2001 serangan teroris. Kecuali pesawat ini tidak sampai ketujuan seperti 3 pesawat lainnya, melainkan jatuh di
Shanksville, Pennsylvania, sekitar 150 mil (240 km) Baratdaya
Washington, D.C. 9/11 Commission
(melalui penyelidikan, rekaman telepon penumpang, dan rekaman pesawat)
mengatakan bahwa kru dan penumpang, menghubungi semua orang yang mereka
cintai, bahwa mereka akan mencoba melawan para pembajak. Komisi
menyimpulkan bahwa teroris menabrakan pesawat agar para kru dan
penumpang tidak mengambil alih pesawat.
Penumpang
Pembajak
Para pembajak adalah sebagi berikut:
[2]
Dari semuanya,
Ahmed al-Haznawi adalah satu-satunya pembajak yang terlihat di United Airlines Flight 93
CAPPS. Tasnya dicek, tetapi tanpa pemeriksaan ekstra dari CAPPS.
[3]
3 pesawat lainnya yang dibajak pada 11 September 2001 masing-masing
dibajak oleh 5 orang. Tetapi United 93 hanya 4. Hal ini membuat
spekulasi tentang
Pembajak ke 20 yang kemungkinan tidak ikut dalam peristiwa 11 September.
Penerbangan
UA93 flight path
UA93 altitude profile
Pesawat
757-222 sedang dalam rute pagi dari Bandara Internasional Newark International (sekarang
Newark Liberty International Airport) di
Newark, New Jersey, dekat
New York City, menuju
Bandara Internasional San Francisco di
San Francisco, California (EWR-SFO). Mempunyai 182 tetapi hanya mengangkut 37 penumpang (termasuk 4
pembajak) dan 7 awak pesawat: 2 pilot, Kapten
Jason M. Dahl dan
Co-pilot,
LeRoy Homer Jr.;
dan 5 pramugari. Karena ada penumpang yang menggunakan 2 tempat duduk,
perhitungan pertama menyebutkan ada 38 penumpang. Ke 4 pembajak duduk di
First Class.
Pesawat dijadwalkan berangkat pada pukul 8 pagi (waktu setempat). Tetapi baru terbang jam 8:42, karena cuaca yang buruk.
[4]
Bila pesawat berangkat tepat waktu, akan membuat pesawat itu dibajak
pada waktu yang bersamaan seperti 4 pesawat lainnya dan dapat membuat
penumpang tidak dapat merencanakan penyerangan terhadap para pembajak.
[1] Jam 9:24, mendapat pesan dari
flight dispatch
"Terhadap semua awak pesawat. Ada 2 pesawat menabrak World Trade
Center". Jam 9:24 pilot menanyakan kebenaran pengumuman yang baru saja
diterimanya. Dan itu menjadi percakapan terakhir dari United 93.
Jam 9:28. Setelah kedua menara
World Trade Center telah ditabrak, pusat
air traffic controller Cleveland mendengar teriakan pilot Jason Dahl "KELUAR DARI SINI!", serta bunyi rusuh dan teriakan dari dalam kokpit.
[1]
40 detik kemudian, lebih banyak teriakan terdengar. Pada waktu itu
pesawat turun 700 kaki (200 m). Petugas Air traffic mencoba mengontak
pilot. Tapi tak mendapat balasan.
Dari
rekaman suara kokpit, yang berdurasi 30 menit, yang dimulai pada 9:32.
[1]
seorang laki-laki dengan aksen arab, mengirimkan pesan ke air traffic
control: "Para Penumpang, Kapten disini, tetaplah duduk ditempat
masing-masing. Kita memiliki bom di pesawat. Duduklah.." (Tampaknya
pembajak berusaha menyiarkannya di pesawat, tapi tidak sadar bahwa
pesannya dikirim ke air traffic control). Pesawat memutar arah dan mulai
terbang pada ketinggian yang rendah ke arah timur. Jam 9:39, petugas
air traffic kembali mendengar pesan, "Hi. Kapten disini. Saya
mengharapkan kalian semua tetap duduk dengan tenang. Ada bom di pesawar
dan kita akan kembali ke Bandara, dan untuk mencapai tujuan kami...
[REKAMAN TIDAK DAPAT TERDENGAR/TERPOTONG]. Jadi, tetaplah tenang."
Panggilan Telepon
Hampir seluruh rangkaian kejadian disusun berdasarkan rekaman telepon
para penumpang dan awak pesawat. Dimulai pada jam 9:32, 50 menit
setelah pesawat lepas landas, para penumpang dan awak pesawat mulai
menelpon.
[5] Hal ini dimulai ketika pembajak membuat pengumuman diatas
[5] Para pembajak tidak menyadari bahwa para penumpang mulai menelpon.
[5]
10 penumpang dan 2 awak pesawat berhasil melakukan panggilan telepon,
mereka bertukar informasi kepada keluarga mereka, teman, dan
orang-orang didarat.
[5]
Hal ini yang membuat perbedaan dengan 3 pesawat lainnya, dimana hanya
sedikit panggilan telepon yang terjadi. Semua penelpon mengabarkan bahwa
ada 3 pembajak di pesawat.
Di kabin penumpang, para pembajak yang mengenakan bandana merah melihat para penumpang dan awak berkumpul di belakang pesawat.