widgeo.net

Laman

Jumat, 01 Agustus 2014

film kamar 308

Sinopsis

Mencari pekerjaan setelah lulus di Perguruan Tinggi memang tak selalu mudah. Hal itu dirasakan Naya (Shandy Aulia) yang hidup berdua bersama adiknya, Aira. Ditengah kegusaran itu, dua orang teman Naya, Caca (Kimberly Ryder) dan Jefri (Marcell Domits) datang dan menawarkan pekerjaan sebagai Housekeeping Supervisor di sebuah hotel milik sahabat Jefri, Sena (Denny Sumargo). Karena membutuhkan uang demi menghidupi dirinya sendiri juga Aira, Naya pun menerima tawaran tersebut.
Sesampainya Naya disana, ternyata hotel mau ditutup selama empat hari dikarenakan menurut Sena selaku General Manager, masyarakat di sekitar wilayah setempat sedang terjangkit demam berdarah dan malaria. Pengasapan pun harus dilakukan selama waktu tersebut.
Hal ini ternyata menjadi letupan pertama dari rasa penasaran Naya yang akan membesar nantinya. Agar tak merasa kesepian, Sena pun perkenalkan Naya pada rekan-rekan lainnya yang akan tinggal di hotel selama pengasapan berlangsung, Erin (Sylvia Fully) Executive Housekeeper, Prila (Kartika Putri) Food & Beverage Manager, Dudi (Gilang Dirgahari) Executive Chef, dan Harlan (Ki Kusumo) Chief Security.
Peraturan bekerja di hotel tersebut hanya satu; Jangan masuk ke kamar 308. Mulai bekerja, Naya mengalami kejanggalan-kejanggalan yang dirasa tabu. Ia pun mencoba menyelidiki sendiri. Semakin misterius ketika Naya mendapati Sena, Erin, Prila, Dudi dan Harlan memasuki kamar 308 itu, dan berangsur-angsur, rasa penasaran Naya semakin terusik. Ia pun nekat memasuki kamar tersebut. Apa yang terjadi di kamar 308 itu?[1]

Plot

Film dimulai ketika dua orang tamu hotel berbincang-bincang dengan seseorang yang tidak lain adalah juru kunci sebuah kamar hotel yang cukup terkenal karena aura mistisnya yang kuat. Lalu mereka bersama masuk ke kamar tersebut yang memiliki nomor 308.
Film berlanjut dimana Naya pulang dari sebuah kantor setelah lamaran kerjanya ditolak. Pada waktu itu hujan turun, Naya datang untuk menjemput adiknya, Aira pulang sekolah. Diselingi kejahilan Aira yang membuat Naya kebingungan mencarinya. Setelah sampai di rumah, Naya memperoleh telepon yang ternyata dari Caca, teman masa kuliahnya. Caca mengatakan bahwa ada lowongan kerja di sebuah hotel di dekat pantai di Sukabumi, dan menawarkannya pada Naya. Awalnya Naya ragu, tetapi setelah bujukan dari Caca serta Naya juga memerlukan biaya untuk sekolah Aira, Naya mau menerimanya dan juga membawa Aira ikut serta. Bersama Caca dan Jefri, suami Caca yang juga teman baik Naya semasa kuliah, mereka berangkat ke hotel itu. Di jalan mereka melihat sekelompok orang membawa sesajian ke arah pantai yang membuat mereka sedikit penasaran, mereka pun meneruskan perjalanan hingga sampai di hotel.
Sesampainya di hotel, mereka menurunkan barang-barang dan Jefri memperkenalkan General Manager hotel tersebut yang juga merupakan sahabat baiknya semasa kuliah, yaitu Sena. Sena yang pada masa kuliahnya mengagumi Naya, memperkenalkan serta memberi tahu pekerjaan Naya selama di hotel nanti. Tetapi ternyata hotel mau ditutup selama empat hari dikarenakan menurut Sena selaku General Manager, masyarakat di sekitar wilayah setempat sedang terjangkit demam berdarah dan malaria. Pengasapan pun harus dilakukan selama waktu tersebut. Sena lalu mengantar Naya ke kamarnya dan mereka kembali dipusingkan dengan Aira yang tiba-tiba menghilang, dan ditemukan tepat sedang berdiri di sebuah kamar di lantai 3 dengan nomor kamar 308, sebuah kamar yang agak sedikit berbeda dengan kamar lainnya. Lalu Caca dan Jefri pamit kepada Sena dan Naya untuk kembali ke Jakarta.
Hal ini ternyata menjadi letupan pertama dari rasa penasaran Naya yang akan membesar nantinya. Agar tak merasa kesepian, Sena pun perkenalkan Naya pada rekan-rekan lainnya yang akan tinggal di hotel selama pengasapan berlangsung. Ada Erin selaku Executive Housekeeper yang menjadi atasan Naya, Prila selaku Food & Beverage Manager yang suka mempercantik diri, Dudi selaku Executive Chef yang suka membawa handycam untuk merekam setiap momen hasil masakannya, dan Harlan selaku Chief Security yang sedikit misterius. Terakhir, Sena memberikan dua peraturan penting selama bekerja di hotel. Pertama, jangan masuk ke kamar 308, kamar yang sempat didatangi Aira. Kedua, jangan menggunakan pakaian bernuansa hijau selama bekerja. Hal yang membuat Naya makin penasaran.
Malamnya, terdengar Prila dan Erin bercerita mengenai legenda Ratu Pantai Selatan. Saat bercerita, Erin ternyata banyak menceritakan sisi negatif dari legenda tersebut dan sedikit agak menyinggung. Prila sudah memperingatkan, tetapi cerita mereka tetap berlanjut. Esok harinya, Naya beserta Erin melakukan pengecekan ke setiap kamar di hotel. Sesampai di kamar 208, Erin merasa tidak enak badan dan menyuruh Naya tetap melanjutkan pekerjaannya, sementara ia kembali ke kamarnya untuk istirahat. Keanehan mulai muncul, Naya melihat loteng kamar bocor dan airnya berbau seperti air laut. Naya melaporkannya pada Sena, tetapi setelah dicek tidak ada apa-apa. Sena mengatakan bahwa mungkin Naya terlalu tegang di hari pertamanya bekerja di sana. Setelah Sena meninggalkan kamar itu, Aira mengatakan pada Naya bahwa ketika ia tersesat hingga kamar 308, yang tepat berada di atas kamar 208, mendengar ada suara langkah kaki yang besar, sepertinya ada seseorang di dalam kamar itu, namun menghilang bersamaan dengan suara debur ombak.
Keanehan berlanjut kepada Erin malam harinya. Erin merasa panas disekujur tubuhnya dan tiba-tiba ia kaget melihat dirinya dengan keadaan yang mengerikan. Kuku tangannya memanjang, dan kulit tangannya borokan dan berbau busuk, membuat ia pingsan di kamar mandi. Prila yang menemukannya histeris. Setelah memberi tahu pada Sena, Harlan mengatakan bahwa Ibu Ratu memberikan peringatan agar menjaga perkataan selama di hotel itu. Lalu bersama-sama Sena, Prila, Harlan, dan Dudi membawa Erin ke kamar 308 disertai dengan sesajian yang disiapkan. Naya melihat mereka dan membuntuti mereka diam-diam. Dudi sempat menyadari, tetapi ia tidak melihat siapa-siapa. Mereka akhirnya masuk ke dalam kamar 308 tersebut, tanpa menyadari Naya memperhatikan mereka dengan rasa penasaran.
Keesokan harinya, kegiatan pengasapan masih terus berlanjut. Ketika Naya sibuk membereskan arsip-arsip di ruang kerja Prila yang berantakan karena ulah Aira, ia menemukan dua hal yang aneh. Pertama, struktur organisasi hotel, General Managernya memang benar adalah Sena, tetapi para staf dibawahnya berbeda. Kedua, setelah membaca daftar karyawan yang telah berhenti bekerja di hotel tersebut, ditemukan data Prila yang pernah bekerja di hotel itu, tetapi telah diberhentikan sejak dua tahun yang lalu. Naya juga mencari informasi mengenai kamar 308 melalui internet, dan akhirnya meminta Sena untuk menjelaskannya lebih lanjut. Sena yang ruangan kerjanya dipenuhi barang-barang koleksi peninggalan kerajaan Pajajaran itu akhirnya terpaksa menjelaskan. Dijelaskan bahwa Sena menjadi General Manager sekaligus juru kunci kamar 308 menggantikan juru kunci sebelumnya yang tewas terbunuh. Ia juga dalam rangka melakukan ritual selama 4 malam untuk memenuhi persyaratan sebagai juru kunci. Tidak puas dengan penjelasan itu, ketika Sena sedang mandi, Naya secara diam-diam masuk ke kamar Sena dan berhasil menemukan kunci kamar 308 yang disimpan di bawah bantal. Tanpa pikir panjang ia menuju ke lantai 3 dan masuk ke dalam kamar 308.
Kamar 308 ternyata memang berbeda dengan kamar-kamar lain di hotel itu. Semua isi di dalamnya bernuansa hijau, mulai dari tempat tidur hingga pernak-perniknya. Yang lebih aneh, terdapat tempat khusus menaruh sesajian yang di depannya terdapat lukisan Ratu Pantai Selatan. Naya lalu meninggalkan kamar 308 tanpa dikunci dan kembali secara diam-diam ke kamar Sena mengembalikan kunci kamar 308 itu, tanpa menyadari bahwa kamar 308 mulai menunjukkan aura mistisnya. Dimulai dari Erin yang keadaannya makin mengerikan dan penyakitnya makin menjadi, secara tiba-tiba ditarik ke kamar 308 tersebut dan kamar tersebut tertutup dengan kencang. Lalu Naya merasa ada yang mengikutinya semenjak dari kamar 308 itu, di sinilah ia lalu ditampakkan sosok perempuan cantik dengan pakaian serba hijau yang tidak bisa dilihat oleh orang biasa, setelah Naya berkedip, sosok itupun menghilang.
Keesokan harinya, Prila yang berdandan serba hijau dari atas ke bawah histeris ketika menemukan mayat Erin di ruang properti, yang anehnya digerak-gerakkan secara misterius, dan bermaksud menyerang Prila, tetapi Prila mengelak dan mayat Erin membentur lift. Keanehan berlanjut ketika Harlan merasakan aura negatif di hotel itu, lalu menuju ruang gamelan yang ternyata semua alat musik gamelan bermain sendiri tanpa ada yang memainkan. Ruangan itu berguncang dan Harlan kabur. Lalu Dudi yang sendiri di dapur tiba-tiba diburu oleh keris yang melayang sendiri yang mengincar dirinya. Keris itu berakhir menancap tepat di leher Dudi yang membuat Dudi tewas. Naya dan Aira yang sedang melaundry pakaian juga dihinggapi keanehan. Aira seakan-akan seperti dirasuki lalu berbicara pada Naya secara tersirat yang membuat Naya kaget. Sena yang saat itu berada di ruang makan menonton berita bahwa wilayah selatan pulau Jawa akan dilanda cuaca ekstim selama tiga hari berturut-turut. Sementara itu Harlan dan Prila bersamaan tiba di ruangan makan di mana di sana ada Sena dan menceritakan apa yang terjadi. Lalu datang panggilan dari Naya kepada Sena melalui HT yang mengatakan bahwa Aira yang kembali ke kamar setelah ia merasa ingin buang air kecil, namun tidak kunjung kembali. Pada kenyataannya Aira terjebak di kamar mandi kamar Naya secara misterius. Sena menuju ke kamar Naya, sementara Harlan dan Prila menuju dapur untuk menyiapkan sesajian dengan menaiki lift. Tiba-tiba lift yang mereka naiki berguncang, dan Prila yang berpakaian hijau tiba-tiba diguyur air asin sekujur tubuhnya, dan ketika lift terbuka Prila menghilang di hadapan Harlan.
Sementara itu, Sena berhasil membuka paksa pintu kamar mandi kamar Naya dan mengeluarkan Aira. Harlan sampai di kamar Naya dan mengatakan bahwa Prila hilang di lift. Sena yang emosi memukul Harlan karena merasa ada yang janggal dalam ritual yang mereka jalani serta tidak terima bahwa Prila, yang ternyata adalah adik kandungnya ikut menjadi korban. Harlan spontan bertanya pada Naya apakah ia pernah masuk ke kamar 308 dan Naya menjawab pernah. Maka Harlan pun marah dan mengajak mereka semua menyiapkan sesajian yang semua perlengkapannya ada di dapur. Sesampai di dapur, Sena dan Harlan menyiapkan sesajian, diikuti teriakan Aira dan Naya yang melihat mayat Dudi dalam keadaan mengerikan. Mereka bergegas kembali ke kamar 308, dan Harlan melakukan ritual untuk dapat memasuki alam gaib Pantai Selatan untuk menyelamatkan Prila. Hotel berguncang, Harlan masuk dan berhasil menemukan Prila, dan menariknya hingga mereka berhasil keluar dari alam gaib, namun hanya membuat mereka akhirnya menjadi mayat di dunia nyata setelah keluar dari sana, disaksikan oleh Sena, Naya, dan Aira.
Setelah mengurus jenazah Harlan dan Prila, Sena menyuruh Naya untuk segera berkemas agar mereka dapat meninggalkan hotel malam itu juga sementara Aira dijaga oleh Sena. Ketika selesai berkemas, secara tidak sengaja Naya mendengar handphone berbunyi dari kamar Sena dan itu adalah handphone Sena. Ia angkat dan yang menelpon adalah Jefri, yang mengatakan bahwa tindakan mereka semua akan sia-sia kalau Sena belum mengontak Jefri. Naya kaget, lalu mematikan handphone itu. Lalu, di sebelah lemari ia melihat foto silsilah kerajaan Pajajaran dari awal hingga berakhir pada foto dirinya dan Aira, yang dicoret silang dengan tinta merah. Ia segera menuju tempat Sena dan Aira, tetapi sebelumnya singgah di kamar Dudi yang terbuka. Handycam Dudi ada di sana, dan Naya melihat rekaman handycam itu. Dari sinilah terungkap bahwa Sena, Prila, Erin, dan Dudi memiliki sebuah rencana untuk memperoleh kekayaan secara mistis, dengan dibantu Caca dan Jefri. Mereka menyewa Harlan yang merupakan seorang paranormal dan menjelaskan ritual yang akan mereka jalani berikut pantangannya. Salah satunya dengan tidak boleh membiarkan seorang pun ada di hotel selama ritual berlangsung. Untuk itulah dibuat modus ada kegiatan pengasapan selama empat hari. Lalu juru kunci saat itu, yang merupakan juru kunci di awal cerita, dibunuh oleh Sena pada malam hari dengan cara dibekap. Untuk membuat ritual sempurna, diperlukan tumbal dari keturunan kerajaan Pajajaran. Caca telah menemukan tumbal itu, yang tidak lain adalah Naya. Untuk membuat tumbal datang, Sena memanfaatkan jabatannya lalu teman-temannya menyamar sebagai bawahannya. Lalu Caca dan Jefri mengundang Naya untuk menerima pekerjaan yang ditawarkan dan datang ke hotel. Naya akhirnya mengerti siapa dirinya, siapa Sena dan baru menyadari bahwa adiknya, Aira masih bersama Sena dan dalam bahaya.
Benar, Aira kini telah disandera dan Sena akan segera melakukan eksekusi dengan keris yang digenggamnya. Bersamaan dengan itu, Naya muncul dan sempat berdebat dengan Sena. Naya lalu menyerang Sena di bagian bawah, membuat Sena tersungkur dan ia segera membebaskan Aira. Mereka berlari ke arah dapur dan dikejar oleh Sena. Naya mengunci pintu dapur lalu membocorkan gas lalu menunggu bersama Aira di lift dapur. Sena berhasil masuk, namun Naya telah bersiap lalu melemparkan korek api yang menyala. Lift tertutup dan naik, dapurpun meledak, tetapi Sena berhasil selamat meskipun punggungnya sedikit terbakar. Kejar-kejaran pun berlanjut. Tidak ada pintu keluar, Naya dan Aira kembali ke kamar dan mereka melompat dari jendela kamar mereka yang berada di lantai 5 ke kolam renang di bawahnya. Sena berhasil menyusul dan ikut melompat. Aira berhasil keluar sementara terjadi pergulatan antara Naya dan Sena di dalam kolam. Pergulatan berakhir ketika Naya kehabisan tenaga dan sedikit lagi Sena bisa menusuknya dengan keris. Tiba-tiba Sena tidak dapat mengendalikan tubuhnya, dan secara misterius ia ditarik ke kamar 308. Di dalam kamar, dalam keadaan tidak berdaya, ia ditampakkan sosok perempuan cantik yang sempat dilihat Naya, yang tidak lain adalah Ratu Pantai Selatan. Sena memohon bahwa ia sedikit lagi akan menjadi kaya dan memohon untuk dikabulkan. Tetapi terlambat, pintu kamar tertutup dengan kencang diikuti teriakan Sena dari dalam. Sena menyusul teman-temannya, dan Naya serta Aira berhasil selamat keluar dari hotel itu.
Teror tidak berhenti sampai di situ. Di rumah Caca dan Jefri, yang sedang menunggu perkembangan informasi dari Sena, tiba-tiba padam listrik rumahnya. Jefri pergi memeriksa keluar, sementara Caca yang takut gelap kaget melihat air yang menggenangi lantai rumah dan tepat didekatnya ada gulungan kabel listrik. Jefri berhasil menyalakan listrik kembali tetapi disusul teriakan histeris Caca. Jefri menemukan Caca yang telah tewas karena tersengat listrik, dan tiba-tiba sebuah serangan misterius mengarah pada Jefri, dan Jefri pun berteriak dan pada akhirnya menyusul Caca.
Film ditutup dengan Naya yang kini bekerja di hotel sebagai pemandu hotel sekaligus juru kunci kamar 308 yang baru sedang memandu dua orang wisatawan yang ingin mengetahui sejarah kamar tersebut.

Pemeran


_________________________________________________________________________________

sumber: wikipedia bahasa indonesia id.wikipeda.org
http://id.wikipedia.org/wiki/308_(film)

Selasa, 22 Juli 2014

ludes nya hbb

atau hbb hotel buka bareng hahaha kayak obb ovj buka bareng

Ignore the person

Berita tentang kebakaran Hotel Grand Bali Beach pada 20 Januari 1993 - sebagai tambahan


Bali Post, 21 Januari 1993 (sori gambar jelek), dari arsip Perpusda Bali



Bali Post, 22 Januari 1993, dari arsip Perpusda Bali

Senin, 21 Juli 2014

sejarah kebakaran inna grand bali beach hotel

Hotel Bali Beach dibangun tahun pada tahun 1963 dan diresmikan pada bulan November 1966. Hotel Bali Beach (Grand Bali Beach) mempunyai sejarah tersendiri dimana merupakan satu-satunya hotel berlantai 9 (sembilan) tingginya lebih dari 15 meter.

Hotel ini dibangun sebelum ada ketentuan bahwa bangunan di Bali maksimal tingginya 15 meter, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kdh. Tk. I Bali tanggal 22 November 1971 Nomor 13/Perbang. 1614/II/a/1971. Isinya antara lain bahwa bangunan di Daerah Bali tingginya maksimal setinggi pohon kelapa atau 15 meter.
Quote:
Originally Posted by inBaliTimur View Post





Foto diambil 22 Agustus 2008
Quote:
Originally Posted by Widana89 View Post
Fun fact:
  1. Hotel ini pernah terbakar habis pada 1993, tetapi selamat dan sudah diperbaiki dan diperluas (seingat saya, CMIIW).
  2. Berjumlah 523 kamar
  3. Dua kamar tidak diperuntukkan kepada wisatawan. Alasannya?

Sanur, Xpose
Di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Bali , ada 2 kamar yang khusus diperuntukkan bagi Nyi Roro Kidul. Misteri apa yang ada di dalam kamar 327 dan 2401?
Letaknya berada di lantai tiga hotel yang ada di pinggir pantai Sanur. Hampir tak bisa dibedakan, mana kamar untuk tamu hotel dan mana kamar khusus untuk Sang Ratu Selatan. Bentuk bangunannya sama. Seperti itulah yang ada. Karena kamar yang oleh para pegawai hotel disana kini disebut kamar suci itu, dulunya juga disewakan seperti kamar-kamar lainnya.
Sejak kejadian tahun 1993 lalu kamar ini ditutup untuk umum. Pihak manajemen hotel merasa perlu mengkhususkan kamar itu dan tidak membukanya untuk umum,” kata Agung Okawati, pemangku yang bertugas di kamar 327. Ada apa dengan tahun 1993?
Menurut Jro Mangku yang mendampingi X-POSE, tahun itu menjadi titik awal dikeramatkannya kamar 327. Tepatnya pada tanggal 20 Januari 1993, hotel yang dulunya bernama Bali Beach ini terbakar dahsyat. Selama 3 hari 3 malam, api melumat seluruh bangunan hotel. Bahkan, pohon-pohon kelapa yang berada cukup jauh dari jilatan api ikut hangus karena efek panas yang ditimbulkan. Anehnya?
Kamar ini tidak terbakar seperti kamar lainnya. Padahal, api berkobar nggak jauh dari sini. Sampai sekarang saya berpikir sungguh tidak masuk akal,” kata ibu yang tahu persis kejadian kebakaran tersebut.
Suhu panas dari kebakaran hebat itu memang berimbas sampai ke kamar 327, namun hanya yang ditimbulkan hanya sebatas dampak. Kobaran api dan kepulan asap karbon seakan tidak sanggup menyentuhnya, apalagi sampai menghancurkan.
Sampai sekarang pun kita masih membiarkan seperti kondisi aslinya setelah terbakar. Seperti anda lihat, korden dan bekas-bekas terbakar api masih ada sampai sekarang,” kata pak Bu Agung demikian.
Dari situ ia menampik anggapan kalau mitos soal kamar Ratu Pantai Selatan memang sengaja dibuat untuk kepentingan market.
Itu pendapat yang salah. Karena semua terjadi begitu saja tanpa direncanakan. Kecuali, maksud kamar ini dulunya dibangun memang untuk tempat Sang Ratu Pantai Selatan. Itu dulu waktu jaman Bung Karno,” jelasnya kepada X-pose beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.
IDE DARI BUNG KARNO
Soal kaitannya dengan Putra Sang Fajar, disitu ada kisahnya lagi. Bali Beach Hotel yang sekarang berganti nama jadi Inna Grand BaliBeach itu merupakan hotel pertama yang ada di Bali . Dibangun pada tahun 1962 dengan memanfaatkan tanah pampasan dari tentara jepang masa itu.
Saat itu, Soekarno yang menjabat sebagai presiden RI pertama, punya kaul mau membangun kamar di pinggir pantai Sanur untuk sang penguasa gaib Ratu Pantai Selatan. Bersamaan dengan pembangunan Bali Beach Hotel, kamar itupun dibangun.
Cuma sesudahnya muncul peristiwa 30 September yang akhirnya membuat Bung Karno jatuh. Sementara hotel ini masih dalam taraf pengerjaan dan baru beroperasi tahun 1966, itu grand openingnya,” katanya demikian.
Masih menurutnya, selama hidup Bung Karno belum pernah sekalipun menempati kamar 327 tersebut. Sampai akhirnya, manajemen hotel tetap menjualnya kepada tamu.
Setelah kebakaran baru semua berubah. Itu dianggap sesuatu yang luar biasa karena cuma kamar ini saja yang nggak kemakan api,” ungkapnya.
Atas dasar firasat, kemudian pihak hotel mengundang hampir semua paranormal yang ada di Bali dan sebagian datang dari pulau Jawa. Maksudnya, untuk mencari tahu kekuatan supranatural apa yang ada di kamar 327.
Akhirnya didapat kesimpulan, kalau kamar yang awalnya memang sengaja dibangun Bung Karno untuk Sang Ratu Gaib menyimpan banyak kekuatan mistis. Salah satu contohnya, tidak terjamah api saat berlangsung kebakaran hebat. Masih menurut Agung Okawati, pandangan metafisik dari paranormal yang sering bermeditasi disana mengungkap, Sang Ratu Pantai Selatan menghadiahkan lagi kamar itu untuk Soekarno. Itulah mengapa, saat kebakaran besar terjadi kamar suci ini tidak ikut dilalap si jago merah.
Dihitung sampai sekarang baru 15 tahun kamar ini ditutup untuk umum. Hanya saja, kalau ada yang mau bermeditasi disini tetap diijinkan sebatas ada pemandu dari petugas jaga,” jelasnya kepada X-POSE.
Di depan pintu masuk ditulis peringatan, bagi siapa saja tidak diperkenankan masuk ke dalam kamar tersebut tanpa didampingi petugas jaga. Kalaupun sudah mendapat ijin, untuk masuk ke dalam harus pakai tata cara, diantaranya harus melepas alas kaki dan tidak boleh berbicara kotor. Waktu bermeditasi juga dibatasi 1 jam.
“Hampir semua paranormal yang pernah bermeditasi disini selalu mengatakan bertemu dengan Bung Karno dan Sang Ratu. Jadi, apapun yang diucapkan harus sopan karena akan didengar oleh beliau-beliau,” demikian ia menyarankan.
KAMAR 2401
Itu tadi soal kamar 327, sedangkan kamar satunya lagi terletak agak jauh dari hotel, tepatnya di sebuah cottage bernomor 2401. Di kamar ini suasananya lebih terasa magis. Setiap ornamen yang ada disana semuanya berbalut warna hijau. Dari taplak meja, korden sampai sprei dan sarung bantal. Bahkan, perangkat kecantikan berupa kaca rias juga dihias warna hijau yang merupakan lambang kebesaran Sang Ratu Pantai Selatan. Tatakan piring dan gelas untuk sesaji juga berwarna hijau.
Yang bertugas di kamar ini adalah Dewa Sudarsana, mantan pensiunan hotel Bali Beach kemudian jadi Pedanda atau PendetaHindu.
Kamar ini dibangun tahun 1972. Sebenarnya sama dengan kamar 327, Cuma disini khusus untuk kanjeng ratu sedangkan di kamar 327, untuk Bung Karno dan Kanjeng Ratu,” kata pria yang sudah 10 tahun merawat kamar sakral itu.
Di kamar itu ada 2 ruangan. Ruangan pertama dari pintu masuk berisitempat tidur dan segala perangkat sesajian, meja rias serta lukisan-lukisan gambar diri sang penguasa pantai. Terlihat juga, sampir dari keraton Solo dan Yogyakarta sebagai simbol keberadaannya di Bali .
Masih di satu ruangan itu juga, ada kamar mandi yang bath tube-nya diisi aneka bunga mawar serta satu kaca rias besar. Perlakuan kamar itu persis seperti ada penghuninya.
Sesaji kita ganti setiap pagi, siang dan sore, ibaratnya orang makan-lah,” singkat Dewa Sudarsana.
Disana juga terlihat sepatu dan sandal wanita yang semuanya berwarna hijau. Disamping tempat tidur terdapat 1 rak kaca yang berisi perangkat rias seperti tusuk konde, parfum dan sanggul. Diatas rak kaca itu ada 5 kitab suci dari 5 agama yang ada di Indonesia .
Siapapun bisa datang kesini asal mentaati aturan yang ada. Justru yang sering adalah orang-orang belanda. Mereka datang untuk melakukan meditasi. Pokoknya hampir tiap hari ada orang belanda datang kesini,” kata pak Dewa.
Ruang kedua adalah ruang makan berisi 5 kursi lengkap dengan meja bar disudut lain. Dari situ pemandangannya langsung menghadap laut. Sekedar catatan saja, semua meja itu tertata rapi berikut lap serta sendok garpu. Satu lagi, di kedua kamar suci itu tidak boleh seorang pun menduduki tempat-tempat yang ada, kecuali lesehan di tempat yang sudah disediakan.
Sementara, hampir semua barang yang ditaruh, baik di kamar 327 atau 2401, merupakan pemberian dari orang-orang yang merasa sudah mendapat berkah setelah singgah di kamar itu. (एक/ans)

Senin, 14 Juli 2014

SEJARAH DAN DATA FISIK INNA SAMUDRA BEACH HOTEL

SEJARAH & DATA FISIK INNA SAMUDRA BEACH HOTEL


Samudra Beach Hotel adalah suatu Badan Usaha Milik Negara, dibangun tahun 1962 dan selesai akhir tahun 1965, 3 bulan lebih cepat dari waktu yang telah direncanakan yang belum selesai adalah pembangunan Restaurant Terapung didepan hotel.

Biaya pembangunannya adalah dari dana pampasan perang Jepang sebesar Rp. 660 Milyard ( uang rupiah lama ) dan pelaksana pembangunannya PN Pembangunan Perumahan dari Indonesia dan Taisei Kanko Kabushiki Kaisha  Ltd. dari Jepang.

Samudra Beach Hotel dibangun diatas lahan seluas 60 H termasuk lahan untuk pembuatan lapangan Golf seluas 34,5 HA, Tinggi bangunan 32 meter, panjang 100 meter, lebar 13 meter. Letak bangunannya memanjang dari Timur ke Barat  bertulang beton dan menghadap Samudra Hindia.

Pemilik saham Pemerintah Republik Indonesia 100% yang dilaksanakan oleh :
§  Tahun 1962 s/d 1966              :  PT. Ambarsam Hotels
§  Tahun 1966 s/d 1993              :  PT. Hotel Indonesia Internasional
§  Tahun 1993 s/d 1996              :  PT. HII & PT. Natour
§  Tahun 1997 s/d sekarang       :  PT.Hotel Indonesia Natour

Soft Opening Samudra Beach Hotel, 8 tingkat dengan jumlah kamar 106 dilakukan pada bulan Nopember 1965 dengan peresmiannya pada tanggal 15 Februari 1966 oleh Waperdam III DR. J. Leimena.



Management PT. Ambarsam Hotels :
1965 – 1970     :  President Director.......................... Ir. Abu Prajitno
1965 – 1970     :  General Manager............................Goro Yamazaki
1965 – 1968     :  Managing Director...........................I.G.A Gde Putra
                            Wkl. Managing Director.................Dwijono Suparman
1968 – 1970     :  Managing Director...........................Rachmat Supiandi
                            Wkl. Managing Director.................Zetka Harmin
Executive Manager Samudra Beach Hotel dibawah Management Okura Hotel – Tokyo / Jepang :
1965 – 1967     :   Hiroshi Machida, didampingi oleh Executive Asst. Manager Mr. Atsno Fona
1967 – 1968     :   Noriyaki Miyazawa
1968 – 1969     :   Kohki Sasaki
1969 – 1970     :   Tetsuo Suzuki ( Alm. )
General Manager Samudra Beach Hotel dibawah Management PT. Hotel Indonesia Internasional :
1970 – 1974     :  Zetka Harmin
1974 – 1979     :  Machfoed Purnawarman
1979 – 1983     :  Prijono Soekamso
1983 – 1989     :  Maroeli Silitonga
1989 – 1991     :  Hamami Amiek
General Manager Samudra Beach Hotel dibawah Management PT. Hotel Indonesia Internasional Natour :
1991 - 1994       :   H.M. Noerhasjim N
1994 - 1997       :   Thalib Rizal                                                                   
1997 - 1999       :   Soeroso
1999 - 2003       :   Sarno BSc ( sd Januari 2003 )
2003 -               :   Moch. Waluyo, SE (Ketua Tim Manajemen periode February 2003 sd Oktober 2003)
2003 - 2006       :   Edi Sucipto
2006 - 2009       :   Suhartini Tarigan
2009 - 2011       :   Yayat Hidayat
2011 -               :   Maria Sinaga

Direktur Utama PT. Hotel Indonesia Internasional :
1966 – 1977 .............................................................Jend.TNI (Purn) R. Soerjo Wirjohadipoetra
1997 – 1980 .............................................................Drs. Hari Hartono ( alm )
1980 – 1984 .............................................................Moh. Saleh Tjakraamidjaja, SH
1984 – 1989 .............................................................RM. Soeryo  Soemarno
1989 – 1992 .............................................................Wim N. Tambayong
1992 – 1993 .............................................................Widjaja Sugarda, SH
1993 – 1999 .............................................................Ir. Indra Setiawan
1999 - 2009 .............................................................Ir. A.M Suseto
2009 -  ...................................................................I Gusti Kade Heriyadi Angligan  
        

Berdasarkan keputusan Presiden No. : 975/KMK.016/1993 tertanggal 27 Desember 1993 Pemerintah Republik Indonesia memutuskan untuk menggabungkan PT. HII yang mengelola 7 Hotel berbintang dengan kapasitas 2.129 kamar dengan PT. Natour yang mengelola 12 Hotel berbintang dengan kapasitas 1.085  kamar dibawah pimpinan satu Direksi dengan Direktur Utamanya  Widjaja Sugarda, SH. Penggabungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan effisiensi serta produktivitasnya, disamping menjadikan hotel Chain tersebut di Indonesia.

Samudra Beach Hotel merupakan ajang untuk pendidikan dan latihan tenaga – tenaga dibidang penjualan, industri pariwisata dan bidang usaha lainnya, kini alumni  Samudra Beach Hotel tersebar di mancanegara.



FISIK SAMUDRA BEACH HOTEL

  1983    :    Penggantian karpet di Guest room
1986    :    Pemasangan TV & Video Chanels di semua Guest Rooms
1987    :    Penggantian semua Bed dengan tipe Master Bed & pemasangan instalasi listrik PLN
1988    :    Penggantian semua Bed Cover di Guest Room
  Penggantian semua linen & Bath tower
   Penggantian upholstery di Suite Room

1989    :   Penggantian Carpet di semua F & B Outlets
                    Penggantian upholstery di lobby
                    Penggantian semua curtains di guest room
                    Melaksanakan / mengusahakan Sapta Pesona Wisata ( Kerja Bhakti).
                    Meningkatkan interior design di lobby & restaurant / bar.

1990    :   Renovasi kamar mandi
         - Pemasangan ubin baru di floor
          - Renovasi Raos Coffee Shop
         - Renovasi kamar

Senin, 07 Juli 2014

berbagai cerita sahurnya ramadhan dan yuk keep smile (sebelumnya yuk kita sahur)

trans tv sudah mengangkat sebuah progam komedi sahur yang dilawak oleh denny cesar billy soimah kiwil chand kelvin tarra rafi dan wendi yang menghasilkan progam sahur yaitu sks atau saatnya kita sahur didirikan pada tahun 2007 dan saatnya kita sahur berhasil dan progam ini tayang sampai tahun 2011 selama ramadhan.ditahun 2012 trans tv mempunyai ide bahwa progam saatnya kita sahur kini berubah menjadi wks atau waktunya kita sahur  sejak itu memiliki pemain tambahan yaitu narji tyson dan cinta laura itu akan memeperkuat usaha trans tv.
ditahun 2013 trans tv mempunyai ide bahwa progam nya waktunya kita sahur sebelumnya saatnya kita sahur kini berubah nama lagi menjadi yuk kita sahur dan sudah ada yang namanya raja joget keepsmile dari assisten atau co-host showimah yaitu caisar.
pada akhir bulan puasa yuk kita sahur akan membuat progam lebaran yaitu yuk kita lebaran yang disiarkan waktu takbiran 2013.
dibulan oktober tahun 2013 kini dari  progam sahur yuk kita sahur akan di jadikan setiap sabtu dan minggu yaitu yks atau yuk keep smile kini yuk keeps smile akan dijadikan setiap hari.
pada akan memasuki bulan suci ramadhan kini yuk keep smile menjadi sasaran mengapa? kaena banyak yang bilang yks yayasan kurang sopan maka segera di hentiksn dan yks resmi tidak akan tayang lagi di bulan ramadhan dan ide yks yang mempunyai ide progam yuk kita sahur yuk dan yks buka puasa diganti nama menjadi sahurnya ramadhan dan ngabuburit kini progam sahurnya ramadhan memiliki keluarga baru yaitu parto dan nunung.
tadi kan ngomong soal progam sahur kini akan mengobrol tentang studio progam progam yks,sks dulu terletak di studio 9 konon kini wks pindah ke studi0 1 dan untuk yks sedang kan ngabuburit 2012 ada di studio 1 hanggar dan sahurnya ramadhan ada di studio 1

Rabu, 25 Juni 2014

grand bali beach hotel

kamu yang tinggal di bali tahu yang namanya grand bali beach, hotel itu terletak di jalan Hang Tuah Sanur,  bali jawa timur yang sekarang masih juga ada yang nama nya mitos yang diangkat dari ratu pantai selatan yaitu nyai roro kidul yang sekarang masih juga ada legenda itu yang diangkat dari kamar 327  ,kamar itu sudah bersejarah dari pada dari hotel samudra beach yang sekarang dirawat special 

sejarah kamar 327:

kamar 327 itu mitos karena waktu kebakaran nya hotel itu pada tahun seribu sembilan ratus yang tahun lalu hotel itu terbakar beasr semua kamar terbakar tetapi aneh nya sebuah kamar di lantai 3 kamar 308 itu tidak terbakar ,setelah terbakar hotel itu butuh lama untuk dibenahi sekarang kamar 327 dirawat spesial khusus ratu pantai selatan nyai roro kidul

siapa yang tak tau mall kings

iyya siaapa yang tak tau tenatang mall kings , mall kings adalah mall yang berlantai tujuh di kota bandung Jl. Kepatihan 
mall itu emang ramai sekali 
tetapi mall itu sudah terkena si jago merah kings itu terbakar besar , tetapi anehnya lanati 1 itu terbakar lebih besar daripada yang lainya setelahh sudah terbakar besra mall itu hangus kecuali unit 2 kings yang terbakar cuman unit 1 
apa yang akan terjadi di mall tersebut

samudra beach hotel

kamu yang tinggal di sukabumi tahu yang namanya inna samudra beach hotel ,hotel itu terletak di kawasan samudra hindia pelabuhan ratu sukabumi yang sekarang sudah lama didirikan pada tahun 1962  yang sudah bersejarah .
pada ahun 1996 itu sudah mulai bergrand opening di sana hotel hotel disana pun juga masih di set buat penginapan sama saja waktu tahun 1997 hotel itu sudah membuat salah satu kamar di samudra hotel pun di lantai 3 memiliki kamar yaitu kamar 308 kamar itu memiliki mitos yaitu ratu  dari panai selatan yaitu nyai roro kidul di kamar itu banyak dominasi warna hijau yang sekarang emang sudah 18 tahun kamar itu berziarah
dikamar itu

info lebih lanjut ke http://innasamudrabeachhotel.blogspot.com/

Selasa, 24 Juni 2014

MALL KLENDER 1998

Siapa yang tidak tahu tentang mall klender?
mall yang sudah 16 tahun dibakar oleh mahasiswa ui saat tragedi 1998 mei  sekarang mall itu menjadi angker saat tragedi itu
mall itu butuh lama dibenahi  yang berlantai 6
sejak lama mall yogya plaza direnovasi dan diganti menjadi mall citra suasana mistis pun masih kasus banyak
3 tahun kemudian mall itu ganti nama lagi menjadi mall klender setelah 1 tahun kemudian mall itu akan dibuat film di layar kaca yaitu hitmaker studios setelah sukses dari film 308 hitmaker akan menghadirkan film yang terjadi 1998 yang sekarang mall itu sudah bersejarah

kita lihat cerita film mall klender

Sejak diramalkan indera keenamnya akan terbuka di usia 23 tahun, Mila menjadi sangat penasaran dengan dunia gaib. Bersama ketiga sahabatnya, Panji, Karina, dan Danang, Mila mencari bukti-bukti keberadaan aktivitas supernatural di berbagai tempat sehingga impian mereka untuk mempunyai acara investigasi dunia gaib bisa tercapai. Tapi sayangnya, mereka tidak pernah berhasil mendapatkan satu bukti pun. Hingga akhirnya sebuah tantangan dari seorang pemilik mal datang kepada mereka. Mereka dikurung selama 24 jam di dalam sebuah mal yang digosipkan angker. Pada waktu itu juga umur Mila menjadi 23 tahun. Apa yang akan terjadi di mal itu?

cerita dari merdeka.com

Merdeka.com - Seminggu setelah pembakaran Yogya Plaza yang menewaskan ratusan orang pada Mei 1998 lalu, mulai bermunculan sejumlah peristiwa mistis beredar di masyarakat sekitar. Warga dikejutkan dengan berita penampakan makhluk halus di sekitar pusat perbelanjaan di kawasan Klender, Jakarta Timur itu. "Katanya seminggu setelah itu, banyak warga yang dengar suara tangisan dari dalam gedung, sama teriakan minta tolong. Bahkan ada juga yang sampai ngelihat mahluk halus," ujar Jhon Hendrik, saksi hidup peristiwa tersebut kepada merdeka.com, Minggu (11/5) malam. Jhon mengatakan, kondisi di sekitar mal berlantai enam, saat itu terlihat angker. Selain kondisinya gelap, aroma tak sedap masih terus tercium selama hampir satu bulan. "Serem banget emang, di atas jam 10 itu mobil udah enggak ada yang berani lewat, pedagang juga udah pada enggak berani dagang. Apalagi kalau malam itu, bau mayat itu kecium santer banget," terangnya. Pria asal Sumatera Utara ini pun menuturkan, dirinya pernah diceritakan oleh salah satu temannya yang sopir metromini 506 jurusan Pondok Kopi-Kampung melayu, yang melintas jalan di depan Yogya Plaza. "Teman saya cerita, dia bilang di daerah Buaran itu banyak penumpang yang naik, bahkan metromininya langsung penuh. Saat itu dia biasa aja dan tidak ada perasaan apa-apa," ingatnya. "Nah pas, sampai di Yogya, kok penumpangnya pada turun semua dan masuk ke dalem. Di situ dia mulai ketakutan, saat penumpang udah pada turun semua dia langsung ngebut ketakutan. Terus pas dia minta duit sama kondekturnya itu duit jadi daun semua. Dari situ dia enggak berani narik lagi," tambahnya. Kesaksian lain diceritakan oleh Yanto, seorang pemuda yang kehilangan sang Ayah dalam peristiwa nahas itu. Yanto mengatakan, saat itu Ayahnya sedang mencarinya untuk mengajak pulang, dan melarangnya untuk menjarah. Namun nahas, ia yang saat itu hanya menonton terkejut ketika mendapatkan kabar ayahnya pergi ke tempat yang sama. "Bokap gue itu sampai tiga hari belum ketemu juga jenazahnya. Waktu itu siang-siang ada pemulung lagi mulung depan rumah. Pas ketemu gue, dia bilang ada yang nyariin kamu di lantai 3 mal Yogya, posisinya pas di samping tangga jalan," kisahnya. Mendengar itu, Yanto merasa kebingungan terhadap ucapan pemulung itu. Dia mencoba meyakinkan dengan menemuinya kembali, namun pria itu menghilang. Yanto mengaku, tidak pernah melihat kembali sosok pemulung itu. "Ya udah, pas itu gue inget bokap. Terus gue pergi ke Yogya, di sana emang udah ada abang gue lagi nyari jenazah bokap. Pas gue bilang sama abang gue, terus dia nyari sama orang yang evakuasi, beneran ada, bokap ketemu di lantai tiga di bawah tumpukan. Cirinya itu jam tangan yang dipakai masih utuh dan enggak kebakar sama sekali," ceritanya. Kini Lima belas tahun sudah tragedi Mei 98 telah berlalu. Yogya Plaza pun telah dibangun kembali dan bernama Mall Citra Klender. Sempat berembus kabar juga beberapa hari setelah diresmikannya mal itu sempat sepi karena cerita mistis yang menghampiri setiap orang yang berbelanja dikerjai mahluk halus.

siapa yang tidak tahu tentang kamar 308

siapa yang tidak tahu tentang kamar 308?
tentu nya semua orang tau yang nama nya inna samudra beach hotel , hotel itu terletak di kawasan pelabuhan ratu sukabumi yang berlantai 9 di bangun sejak 1962 yang sudah lama banget hotel itu


SBH adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dibangun tahun 1962 selesai akhir tahun 1965, 3 bulan lebih cepat dari waktu yang direncanakan, yang belum selesai adalah pembangunan restaurant terapung di depan hotel. 


Biaya pembangunannya adalah dari dana Pampasan Perang Jepang sebesar + Rp. 660 milyar (uang rupiah lama) dan pelaksana pembangunannya PN Pembangunan Perumahan dari Indonesia dan Taisei Kanko Kabushiki Kaisha LTD. dari Jepang. 

SBH Dibangun diatas lahan seluas 60HA termasuk lahan untuk pembuatan lapangan golf seluas 34,5 HA, tinggi bangunannya 32 meter, panjang 100 meter, lebar 13 meter, letak bangunannya memanjang dari timur ke barat bertulang beton dan menghadap Samudra Hindia. 

SBH Berkali-kali didesas desuskan akan dijual, tetapi karena hotel ini Asset Pemerintah dan milik Bangsa Indonesia serta sebagai agen pembangunan serta mulai menuju titik - titik cerah tingkat penghunian dan hasil pengusahaannya, maka sejak tahun 1988 hotel ini diputuskan oleh pemegang saham tidak jadi dijual. 

SBH Merupakan ajang untuk pendidikan dan latihan tenaga - tenaga di bidang perhotelan, industri pariwisata dan bidang usaha sejenisnya, kini Alumni SBH tersebar di mancenagara.
 
             


SEKAPUR SIRIH "NGABUNGBANG" DI MUARA SUNGAI CISUKAWAYANA

Menurut cerita rakyat Tradisi “Ngabungbang” di muara sungai Cisukawayana Palabuhanratu, sudah dilakukan sejak ratusan tahun silam, setiap tanggal 14 bulan Maulud tahun Hijriah, pada saat Bulan Purnama tepat jam 12.00 malam (jam 00.00).


Terutama para Raja dan pembesar kerajaan datang dari berbagai penjuru dengan maksud mensucikan diri dan menyempurnakan ilmu kanuragan sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan kepada kebesaran Sang Pencipta Alam Semesta.

Konon kabarnya Muara Sungai Cisukawayana dianggap mempunyai nilai magis yang sangat tinggi, karena muara sungai Cisukawayana bermuara ke Laut Selatan. Dimana Laut Selatan adalah wilayah kekuasaan Nyi Dewi Loro Kidul (legenda) dan secara kebetulan muara sungai Cisukawayana keberadaannya ada di wilayah kekuasaan Kerajaan Galuh Pakuan Pajajaran / Kerajaan Pajajaran.

PRABU JAYADEWATA atau SRI BADUGA MAHARAJA atau lebih popular dengan julukan PRABU SILIWANGI, Raja Pajajaran I memerintah tahun 1482 – 1521 M. Beliaulah yang mempersatukan Kerajaan Galuh dan Kerajaan Pakuan menjadi Kerajaan Pajajaran ( Jawa Barat ) termasuk Banten.

Raja Pajajaran Prabu Siliwangi terkenal sebagai raja yang : Agung,Luhung,Arif dan Bijaksana, sehingga disegani oleh Raja – Raja se Nusantara. Beliau pulalah yang pertama membuat Palagon / Pasanggrahan di Lembah Gunung Tangkil, diatas kali Cipamali ( Petilasannya sekarang dibangun Hotel Inna Samudra Beach ) oleh Ir. Soekarno – Presiden RI Pertama.

Pasanggrahan dibangun untuk menjemput para tamu dan tempat istirahat dalam rangka persiapan mengikuti upacara Tradisi Ngabungbang, sekaligus rekreasi menikmati indahnya Pantai Laut Selatan, tidak ketinggalan berbagai hiburan tradisi untuk memeriahkan, umbul – umbul, janur dan obor menghiasi lokasi jalannya upacara.

Dimulai dengan do’a bersama di pinggir pantai muara dipimpin oleh sesepuh / pendeta Kerajaan. Selesai do’a dilanjutkan dengan labuh saji dan bunga sebagai tanda Syukur kepada Sang Khaliq atas segala nikmat yang telah dikaruniakan / dilimpahkan kepada umat manusia. Tepat jam 00.00 dimulai upacara Ngabungbang dan sebagai penghormatan di awali oleh Prabu Siliwangi, mensucikan diri,menyempurnakan ilmu yang dimiliki Sang Prabu. Setelah Sang Prabu selesai melaksanakan Ngabunbang baru yang lain secara bersama-sama melaksanakan Ngabungbang.

Selanjutnya selesai Ngabungbang Prabu Siliwangi duduk mengeringkan badan diatas Batu Karut, kemudian diberi gelar “ Tambayan “. Selesai di Batu Karut lantas Prabu Siliwangi melakukan meditasi di puncak Gunung Tangkil dengan di beri gelar “ WALI SAKTI – KUDRATULLAH “. Selanjutnya Prabu Siliwangi melakukan sholat Dzuhur di Sanghiang Tengah dan shalat Ashar di Bumi Cakrawala Panguyangan dengan gelar “ GENTAR BUMI “. Selanjutnya naik ke puncak Gunung Halimun dengan gelar “ SRI HIMUN HIDAYATULLAH “. 

SRI BADUGA MAHARAJA Prabu Siliwangi wafat tanggal 13 Desember 1521 M dan dikebumikan di Gunung Badigul Rancamaya.

Demikian cerita singkat Asal Usul Ngabungbang di muara sungai Cisukawayana dan sampai sekarang secara turun temurun, tradisi Ngabungbang terus dilakukan oleh sebagian masyarakat yang mempercayainya. Bahkan banyak orang sengaja datang dari berbagai daerah untuk melakukan Ngabungbang dengan harapan mendapat berkah. Syariat melakukan Ngabungbang Hakekatnya Allah SWT yang mengabulkan permohonan setiap hambanya.

Pantai Laut Selatan (Palabuhanratu)




Pantai Palabuhanratu adalah sebuah tempat wisata di pesisir Samudra Hindia di selatan Jawa Barat. Lokasinya terletak sekitar 60 km ke arah selatan dari Kota Sukabumi.

Pantai ini dikenal memiliki ombak yang sangat kuat dan karena itu berbahaya bagi perenang pantai. Topografinya berupa perpaduan antara pantai yang curam dan landai, tebing karang terjal, hempasan ombak, dan hutan cagar alam.

Karena tempat ini mempunyai daya tarik sendiri, Presiden Soekarno mendirikan tempat peristirahatannya pada tahun 1960 di Tenjo Resmi. Selain itu, atas inisiatif Soekarno pula didirikanlah Samudera Beach Hotel, salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia pada kurun waktu yang sama dengan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, dan Toko Serba Ada "Sarinah", yang kesemuanya menggunakan dana pampasan perang dari Jepang.

Fasilitas rekreasi

Selain hotel besar dan mewah Samudera Beach Hotel, di daerah ini terdapat pula sejumlah hotel dan losmen kecil, Pondok Dewata resor adalah salah satu villa mewah yang cukup laris dikunjungi wisatawan. Tidak berapa jauh dari Pantai Palabuhanratu terdapat beberapa lokasi wisata lainnya. Pantai Karanghawu, yang letaknya sekitar 20 km dari pusat kota Palabuhanratu, merupakan pantai karang yang menjorok ke laut dan berlubang di beberapa bagian itu. Bentuk karangnya lebih mirip tungku, dalam bahasa Sunda disebut "Hawu". Pantai-pantai lain yang terletak di daerah ini antara lain adalah Pantai Cibareno, Cimaja, Cibangban, Break Water, Citepus, Kebon Kelapa, dan Tenjo Resmi.

Sekitar 17 km dari Pantai Palabuhanratu terdapat sumber air panas di Cisolok, yang airnya mengandung belerang yang tinggi dan berguna bagi kesehatan.

Di seputar Palabuhanratu, paling tidak ada sembilan titik lokasi untuk berselancar, yaitu di Batu Guram, Karang Sari, Samudra Beach, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh sampai Ujung Genteng. Masing-masing pantai mempunyai ombak dengan karakteristiknya sendiri.

Mitos

Masyarakat pantai selatan khususnya Palabuhanratu percaya adanya penguasa laut selatan yaitu Ratu Kidul. Konon, ia adalah seorang ratu yang cantik bagai bidadari. Di Laut Selatan - nama lain dari Samudra Hindia - sebelah selatan Pulau Jawa, ia bertahta pada sebuah kerajaan makhluk halus yang besar dan indah.

Pada bulan April biasanya masyarakat sekitar Palabuhanratu mengadakan ritual upacara adat Hari Nelayan. Hari Nelayan dimaksudkan sebagai syukuran atas rezeki yang telah mereka dapatkan dari hasil laut dan agar dijauhkan dari bencana. Biasanya dalam upacara ini disediakan sesaji berupa kepala kerbau yang nantinya akan dilarung ke tengah laut.