widgeo.net

Laman

Selasa, 08 September 2015

Tragedi penerbangan Amerika serikat 2001

SERANGAN 11 SEPTEMBER 2001  

AMERICAN AIRLINES PENERBANGAN 11

N334AA BOEING 767-200 AIRCRAFT

 
American Airlines Penerbangan 11 adalah sebuah penerbangan lintas benua terjadwal setiap pagi oleh maskapai penerbangan American Airlines dari Bandar Udara Internasional Logan di Boston, Massachusetts, ke Bandar Udara Internasional Los Angeles, di Los Angeles, California. Pada Selasa, 11 September 2001, pesawat yang terbang di rute ini—sebuah Boeing 767-223ERdibajak oleh lima teroris al-Qaeda, dan ditabrakkan dengan sengaja ke Menara Utara World Trade Center di New York City, sebagai bagian dari serangan 11 September.
Lima belas menit setelah terbang, para pembajak melukai sedikitnya tiga orang, memaksa masuk kokpit, mengambil alih tugas pilot dan first officer. Mohamed Atta, seorang anggota al-Qaeda dan pilot terlatih, mengambil alih kontrol pesawat. Pengawas lalu lintas udara mengetahui pesawat ini mengalami masalah ketika awaknya berhenti merespon kepada mereka. Mereka menyadari pesawat ini dibajak ketika Atta salah mengirim pengumuman untuk penumpang kepada pihak pengawas lalu lintas udara. Di pesawat, Amy Sweeney dan Betty Ong menghubungi American Airlines, dan memberikan informasi mengenai pembajak dan luka-luka yang dialami penumpang dan awak pesawat.
Pesawat menabrak Menara Utara World Trade Center pukul 08:46 waktu setempat; tabrakan ini menewaskan ke-92 orang di pesawat, termasuk para pembajaknya, ditambah jumlah orang yang tidak diketahui di zona tabrakan gedung. Banyak orang di jalanan menyaksikan tabrakan tersebut, dan Naudet bersaudara merekam tabrakan tersebut, sebagaimana Pavel Hlava, bersama reporter berita Fox 8 Mark Burnback. Wolfgang Staehle memiliki webcam yang merekam tabrakan melalui serangkaian foto. Sebelum pembajakan ini dikonfirmasi kebenarannya, berbagai kantor berita mulai melaporkan insiden ini dan menduga tabrakan ini hanya kecelakaan. Dampak dan kebakaran yang tidak berhenti mengakibatkan Menara Utara runtuh, yang menewaskan dan melukai ribuan orang. Selama upaya pencarian di lahan World Trade Center, para pekerja menemukan dan mengidentifikasi lusinan sisa-sisa tubuh korban Penerbangan 11, namun banyak bagian tubuh lainnya yang tidak dapat diidentifikasi.


UNITED AIRLINES PENERBANGAN 175

 
UNITED AIRLINES 767-200

United Airlines Penerbangan 11 adalah sebuah penerbangan lintas benua terjadwal setiap pagi oleh maskapai penerbangan United Airlines dari Bandar Udara Internasional Logan di Boston, Massachusetts, ke Bandar Udara Internasional Los Angeles, di Los Angeles, California. Pada Selasa, 11 September 2001, pesawat yang terbang di rute ini—sebuah Boeing 767-222—dibajak oleh lima teroris al-Qaeda, dan ditabrakkan dengan sengaja ke Menara Selatan World Trade Center di New York City, sebagai bagian dari serangan 11 September.
Sekitar 30 menit setelah terbang, para pembajak memaksa masuk kokpit, dan mengambil alih tugas pilot dan first officer, sehingga memungkinkan pemimpin pembajak sekaligus pilot terlatih Marwan al-Shehhi mengambil alih kontrol pesawat. Transponder pesawat dimatikan dan penerbangan dialihkan dari jalur terbang awal selama empat menit, sebelum pengawas lalu lintas udara mengetahuinya pukul 08:51. Mereka melakukan usaha-usaha gagal untuk menghubungi kokpit. Beberapa penumpang dan awak pesawat melakukan panggilan telepon dari pesawat dan memberikan informasi mengenai pembajak dan luka-luka yang dialami penumpang dan awak pesawat.
Boeing 767 yang beroperasi sebagai Penerbangan 175 menabrak Menara Selatan World Trade Center pukul 09:03, menewaskan ke-65 orang di pesawat, termasuk para pembajaknya. Pembajakan Penerbangan 175 dikoordinasi bersama American Airlines Penerbangan 11, yang menabrak puncak Menara Utara 17 menit sebelumnya. Tabrakan Penerbangan 175 ke Menara Selatan adalah satu-satunya tabrakan yang dilihat langsung di siaran televisi seluruh dunia. Karena kehilangan Penerbangan 175 itulah dunia sadar bahwa tabrakan kedua pesawat di World Trade Center adalah disengaja. Dampak dan kebakaran yang tidak berhenti mengakibatkan Menara Selatan runtuh 56 menit setelah ditabrak, yang menewaskan dan melukai ratusan orang. Selama upaya pencarian di lahan World Trade Center, para pekerja menemukan dan mengidentifikasi lusinan sisa-sisa tubuh korban Penerbangan 11, namun banyak bagian tubuh lainnya yang tidak dapat diidentifikasi. Di antara korban jiwa, selain warga Amerika Serikat, tercatat pula penumpang berkewarganegaraan Israel, Britania Raya, Jerman, Indonesia, El Salvador, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Nepal.

AMERICAN AIRLINES PENERBANGAN 77


BOEING 757-200 AMERICAN AIRLINES

 
Jalur penerbangan AA 77 dari Dulles ke Arlington
Penerbangan 77 maskapai American Airlines adalah sebuah penerbangan rutin dari Bandara Internasional Washington Dulles di Fairfax dan Loudoun Counties, Virginia, dekat Washington, D.C., menuju ke Bandara Internasional Los Angeles di Los Angeles, California. Pada 11 September 2001, pesawat Boeing 757-223, N644AA, ini dibajak sebagai bagian dari rangkaian Serangan 11 September 2001.
Para pembajak dilaporkan bernama Khalid al-Mihdhar, Majed Moqed, Nawaf al-Hazmi, Salem al-Hazmi, dan Hani Hanjour sang pilot bunuh diri.

Kronologi

Pada pukul 9:37 waktu setempat, pesawat ini ditabrakkan ke gedung Pentagon, markas besar Tentara Amerika Serikat dan menewaskan semua yang berada di pesawat: 6 awak dan 58 penumpang termasuk para pembajak. Di darat, mereka menewaskan 125 karyawan dan tamu The Pentagon.

Kontroversi

Beberapa kalangan membantah bahwa peristiwa tabrakan Penerbangan 77 milik American Airlines pernah terjadi. Mereka berpendapat bahwa yang meledak di Pentagon adalah bom biasa dan peristiwa ini didalangi oleh pemerintah Amerika Serikat sendiri atau oknum-oknum tertentu.
Atau paling tidak yang menabrak bukanlah pesawat Boeing melainkan mungkin pesawat kecil saja.

UNITED AIRLINES PENERBANGAN 93
United Airlines Penerbangan 93
Lokasi jatuhnya Penerbangan 93.
Ringkasan peristiwa
Tanggal 11 September 2001
Ringkasan Pembajakan mengakibatkan jatunya pesawat
Lokasi Shanksville, Pennsylvania
Awak 7
Korban tewas 44
Selamat 0
Jenis pesawat Boeing 757-222
Operator United Airlines
Registrasi N591UA
Asal Bandara Internasional Newark
Perhentian Bandara Internasional San Francisco
Tujuan Bandara Internasional Narita, Tokyo, Japan
United Airlines Penerbangan 93 dijadwalkan terbang dari Bandara Internasional Newark (sekarang Bandara Internasional Liberty Newark) di Newark, New Jersey, ke Bandara Internasional San Francisco, lalu menuju Bandara Internasional Narita dekat Tokyo, Japan, dengan menggunakan pesawat lain. Pada 11 September 2001, the United Airlines Boeing 757-222, terdaftar N591UA,[1] adalah satu dari 4 pesawat yang dibajak pembajakan yang merupakan bagian dari 11 September, 2001 serangan teroris. Kecuali pesawat ini tidak sampai ketujuan seperti 3 pesawat lainnya, melainkan jatuh di Shanksville, Pennsylvania, sekitar 150 mil (240 km) Baratdaya Washington, D.C. 9/11 Commission (melalui penyelidikan, rekaman telepon penumpang, dan rekaman pesawat) mengatakan bahwa kru dan penumpang, menghubungi semua orang yang mereka cintai, bahwa mereka akan mencoba melawan para pembajak. Komisi menyimpulkan bahwa teroris menabrakan pesawat agar para kru dan penumpang tidak mengambil alih pesawat.

Penumpang

Pembajak

Para pembajak adalah sebagi berikut:[2]
Dari semuanya, Ahmed al-Haznawi adalah satu-satunya pembajak yang terlihat di United Airlines Flight 93 CAPPS. Tasnya dicek, tetapi tanpa pemeriksaan ekstra dari CAPPS.[3]
3 pesawat lainnya yang dibajak pada 11 September 2001 masing-masing dibajak oleh 5 orang. Tetapi United 93 hanya 4. Hal ini membuat spekulasi tentang Pembajak ke 20 yang kemungkinan tidak ikut dalam peristiwa 11 September.

Penerbangan

UA93 flight path
UA93 altitude profile
Pesawat 757-222 sedang dalam rute pagi dari Bandara Internasional Newark International (sekarang Newark Liberty International Airport) di Newark, New Jersey, dekat New York City, menuju Bandara Internasional San Francisco di San Francisco, California (EWR-SFO). Mempunyai 182 tetapi hanya mengangkut 37 penumpang (termasuk 4 pembajak) dan 7 awak pesawat: 2 pilot, Kapten Jason M. Dahl dan Co-pilot, LeRoy Homer Jr.; dan 5 pramugari. Karena ada penumpang yang menggunakan 2 tempat duduk, perhitungan pertama menyebutkan ada 38 penumpang. Ke 4 pembajak duduk di First Class.
Pesawat dijadwalkan berangkat pada pukul 8 pagi (waktu setempat). Tetapi baru terbang jam 8:42, karena cuaca yang buruk.[4] Bila pesawat berangkat tepat waktu, akan membuat pesawat itu dibajak pada waktu yang bersamaan seperti 4 pesawat lainnya dan dapat membuat penumpang tidak dapat merencanakan penyerangan terhadap para pembajak.[1] Jam 9:24, mendapat pesan dari flight dispatch "Terhadap semua awak pesawat. Ada 2 pesawat menabrak World Trade Center". Jam 9:24 pilot menanyakan kebenaran pengumuman yang baru saja diterimanya. Dan itu menjadi percakapan terakhir dari United 93.
Jam 9:28. Setelah kedua menara World Trade Center telah ditabrak, pusat air traffic controller Cleveland mendengar teriakan pilot Jason Dahl "KELUAR DARI SINI!", serta bunyi rusuh dan teriakan dari dalam kokpit.[1] 40 detik kemudian, lebih banyak teriakan terdengar. Pada waktu itu pesawat turun 700 kaki (200 m). Petugas Air traffic mencoba mengontak pilot. Tapi tak mendapat balasan.
Dari rekaman suara kokpit, yang berdurasi 30 menit, yang dimulai pada 9:32.[1] seorang laki-laki dengan aksen arab, mengirimkan pesan ke air traffic control: "Para Penumpang, Kapten disini, tetaplah duduk ditempat masing-masing. Kita memiliki bom di pesawat. Duduklah.." (Tampaknya pembajak berusaha menyiarkannya di pesawat, tapi tidak sadar bahwa pesannya dikirim ke air traffic control). Pesawat memutar arah dan mulai terbang pada ketinggian yang rendah ke arah timur. Jam 9:39, petugas air traffic kembali mendengar pesan, "Hi. Kapten disini. Saya mengharapkan kalian semua tetap duduk dengan tenang. Ada bom di pesawar dan kita akan kembali ke Bandara, dan untuk mencapai tujuan kami... [REKAMAN TIDAK DAPAT TERDENGAR/TERPOTONG]. Jadi, tetaplah tenang."

Panggilan Telepon

Hampir seluruh rangkaian kejadian disusun berdasarkan rekaman telepon para penumpang dan awak pesawat. Dimulai pada jam 9:32, 50 menit setelah pesawat lepas landas, para penumpang dan awak pesawat mulai menelpon.[5] Hal ini dimulai ketika pembajak membuat pengumuman diatas [5] Para pembajak tidak menyadari bahwa para penumpang mulai menelpon.[5]
10 penumpang dan 2 awak pesawat berhasil melakukan panggilan telepon, mereka bertukar informasi kepada keluarga mereka, teman, dan orang-orang didarat.[5] Hal ini yang membuat perbedaan dengan 3 pesawat lainnya, dimana hanya sedikit panggilan telepon yang terjadi. Semua penelpon mengabarkan bahwa ada 3 pembajak di pesawat.
Di kabin penumpang, para pembajak yang mengenakan bandana merah melihat para penumpang dan awak berkumpul di belakang pesawat.